Social Icons

Blogger Widgets

Pages

Rabu, 11 Juni 2014

Kisah manusia bercadar pembunuh kiyai dijawa timur




KH Abdurrahman (GusDur) tanggal 29 November2003 mengungkapkan kepadapers terjadinya pembunuhanterhadap dua orang kiai PKB(Partai Kebangkitan Bangsa)asal Jember dan Lumajang,Jawa Timur. Pelakunya terlatihdan terorganisasi. Kejadiannyamirip teror ninja diBanyuwangi menjelang Pemilu1999. Ini adalah usaha untukmenggagalkan Pemilu 2004,kata Gus Dur.Kita teringat pemberitaanmedia massa lima tahun yanglalu mengenai rentetanpembunuhan terhadap dukunsantet (tenung) diBanyuwangi. Korbandipenggal kepalanya,dicincang-cincang, bagiantubuhnya digantung di pohonatau dilemparkan ke dalammasjid. Pembunuhnyaberpakaian hitam, bertopenghitam, bersenjata arit danpedang, bagaikan ninjaJepang. Rakyat ketakutandibuatnya.Akhir Agustus 1998 tercatatlebih dari 50 kasuspembunuhan. Selama bulanSeptember rata-rata tiga kalisehari terjadi pembunuhan.Bulan Oktober teror ninjameningkat.Rakyat lalu membentukkelompok-kelompokkeamanan desa, berjaga-jaga,mendirikan rintangan jalan,memberlakukan jam malam,dan membalas dengan aksimemburu orang-orang yangdisangka ninja. Pada akhirOktober kelompok-kelompokitu telah menewaskan palingsedikit 35 orang yang dicurigaisebagai ninja.Lebih dari dua pertiga korbanpembunuhan oleh teror ninjaadalah pengikut NahdlatulUlama (NU). Akhir Novemberjumlah korban di Banyuwangitercatat sebanyak 140 orang.Polri Banyuwangi dan paracamat mengatakanpembunuhan itu diorganisasi.Pangdam Jawa Timur MayjenDjoko Subroto mengakuikebanyakan pembunuhanmempunyai modus operandiyang sama. Kapolda Jatimmengatakan para pelakuadalah pembunuh bayaranyang honornya satu jutarupiah untuk satu kalipembunuhan. Sebuah timpencari fakta dari KomnasHAM membenarkanketerangan tadi.Berbagai penjelasan diberikanmengenai sebab musababpembunuhan. Ada yangmengatakan ini adalah gejalahisteria massa. Beberapakelompok penduduk desamembunuh tetangga merekayang dicurigai melakukanpraktik dukun santet.Ada yang bilang pembunuhanitu berkaitan dengan gerakananti-komunis tahun 1965-1966.Ketika itu Banyuwangimerupakan basis PKI, danpemuda Ansor, onderbouwdari NU, melakukan “aksipemberesan” terhadap orang-orang PKI. Maka adasangkaan bahwa dukun-dukunsantet yang dibunuh itu bukananggota Ansor dan kinisahabat dan keluarga orang-orang yang dibunuh 30 tahunyang lalu yakni pengikutkomunis membalas dendam.Tetapi hal ini disangsikan,sebab mengapa pembunuhanbalas dendam terjadi bulanOktober 1998, dan tidaksebelumnya? Lagipula carakorban-korban pembunuhandibunuh secara sadistismempunyai ciri-ciri khas suatukampanye yang bertujuanmenyebarkan teror. Ada pulayang mempersalahkangolongan Kristen, Tionghoa,Muhammadiyah, dan ICMIsebagai dalang pembunuhan,tapi ini niscaya takmeyakinkan.Pada tanggal 14 Oktober 1998diadakan di Tuban rapat dandi sana lebih dari 2.000 ulamaNU bertemu dengan parapejabat penanggungkeamanan dan ketertibanprovinsi Jawa Timur. Paraulama tanpa tedeng aling-aling menuduh para pejabattadi telah mengasih bekingkepada rangkaian peristiwaitu.Empat tahun setelahperistiwa, seorang sarjanaAustralia Kevin O’Rourkemenulis buku berjudul”Reformasi: The Struggle forPower in Post-Soeharto”.Dalam buku ini disingkapkanbahwa akhir Oktober 1998beberapa perwirapurnawirawan dengan latarbelakang intel secara terbukamengutarakan kecurigaanmereka. Adapun Bais (BadanIntelijen Strategis) berada dibelakang pembunuhan-pembunuhan di Banyuwangi.Letkol (Purn) RudolfBaringbing, perwira Bais yangtelah pensiun berkata bahwa,”hanya orang edan yang maupercaya pembunuhan itumurni tindakan kriminal”.Baringbing mencatatbeberapa ciri dari kerjaanintel: pembunuh-pembunuh itudiorganisasi dengan baik,sifatnya rapi (methodical) dantampaknya dirancang untukmenebar ketegangankomunal. Dia jugamempertanyakan mengapapara pembesar tidakmengeluarkan statemenmengenai pembunuhan,kendati telah menahan 157orang yang dicurigai.Dua orang kolonel lain yangpurnawirawan yang jugamemiliki pengalaman intelijensetuju dengan pendapatBaringbing tadi. Merekamemastikan bahwapembunuhan di Banyuwangisangat mirip dengan operasi-operasi Bais di masa lampau.Beberapa bulan setelahgelombang pembunuhanmereda, suatu tim wartawaninvestigatif mengutip secaraoff-the-record sumber-sumbermiliter dari Kodam Jatim yangmenyatakan bahwa “badanintel militer Bais berada dibalik pembunuhan-pembunuhan”.Para wartawan itumenemukan bukti bahwasebuah tim pejabat intel yangdikepalai oleh seorang letkolberada di Situbondo, dekatBanyuwangi, dari awal bulanAgustus hingga pertengahanSeptember, yaitu periodeketika pembunuhan-pembunuhan terhadap dukuntenung (santet) dimulaidengan sungguh-sungguh.Tim intel tersebutmengatakan sedangmengumpulkan bukti-buktimengenai perjudianterorganisasi, kendati juditidak dikenal di daerahpertanian Banyuwangi. Suatupenyelidikan oleh tim DPRmengkonfirmasikan bahwarangkaian pembunuhan telahmerenggut nyawa 182 orang.Pembunuhan itu pasti telahdiorganisasi, tetapi sepertipenembakan di Semanggi(Jakarta), huru hara Mei 1998,dan pembunuhan terhadapmahasiswa Trisakti, tidak adakesimpulan ditarik mengenaisiapa yang bertanggungjawab. Pembunuhan-pembunuhan itu tidak pernahbisa dijelaskan (2002: hlm.170-171). Semua paparan tadiadalah cerita untukmenyegarkan kembali ingatankita.Lima tahun telah berlalu. KiniGus Dur mengungkapkanpembunuhan dua kiai PKB diJawa Timur. Tetapi KapoldaJatim Irjen Hery Susanto diSurabaya tanggal 30November menepis tudinganGus Dur. Tewasnya dua kiaiadalah murni akibat tindakankriminal murni. Terlalu jauhuntuk mengkaitkan peristiwatersebut dengan usaha hendakmenggagalkan Pemilu 2004,kata Kapolda.Ketua Umum PKB Alwi Shihabbereaksi. “Untuk mudahnyamemang polisi bisamengatakan, ini kriminalmurni. Tapi kami tidak bisamenerima begitu saja.”Polisijuga belum mampumengungkap kasus yangterjadi lima tahun yang lalu,apakah itu kriminal murniatau bukan.Panglima TNI JenderalEndriartono Sutarto beberapawaktu yang lalu mengatakankepada pers tentang adanyausaha untuk menggagalkanPemilu 2004. Kini Gus Durbicara tentang usaha orangmenggagalkan Pemilu 2004.Jika di masa mendatangmenyusul tokoh-tokoh lainbicara tentang hal yang sama,jangan-jangan memang Pemilu2004 bisa gagal.Segala-galanya tetap beradadalam kabut misterius,walaupun dalam perspektifoperasi intel, tampaknyakayak maling teriak maling.Ini bisa bikin pusing, tapisebelum kita semua pusing,termasuk Presiden Megawati,saya stop di sini saja dan sayaucapkan maaf lahir batin,selamat Idul Fitri. (RioL)Oleh : Rosihan AnwarWartawan SeniorKiai NU dan Pengurus PKBLumajang DiterorKetenangan dan keselamatankiai NU dan pengurus DPCPKB Lumajang yang konsistendengan DPP PKB pimpinan KHAbdurrahman Wahid-AlwiShihab terusik. Sejakpembunuhan Ketua DewanSyuro PKB Jatiroto, KH AsmuniIshaq, kini ganti mereka yangditeror melalui telepon.Intinya, penelepon memintamereka tidak neka-neka agartak menerima nasib tragisseperti Kiai Asmuni.”Berdasar laporan yang kamiterima pada hari ini (kemarin-Red), setidaknya ada tigapengurus PAC dan DPC PKByang menerima teror melaluitelepon. Selain itu, ada satukiai NU rumahnya terusdikitari dua orang tak dikenalnaik sepeda motor,” kataWakil Sekretaris PKBLumajang Nanang Hanafie,Selasa (2/12/2003) petang.Sayang, Nanang keberatanmengungkapkan nama-namapengurus PAC dan DPC PKByang menerima teror telepontersebut. Namun, diamenjelaskan, rumah KH KhidirFasah pada Senin (1/12) pukul23.30 terus dikitari dua orangtak dikenal yang naik sepedamotor. Karena tindakan orangtak dikenal itu mencurigakan,saudara Kiai Khidir, Haji Lutfimelaporkan situasimencurigakan di rumah KiaiKhidir kepada polisi melaluitelepon 119.”Akhirnya memang ada polisiyang meluncur ke TKP diwilayah Kecamatan LumajangKota. Namun, orang takdikenal yang mengitari rumahKiai Khidir sudah pergi,”tambahnya.Menyinggung isi ancamankepada pengurus DPC PKB,Nanang mengemukakan, sipenelepon gelap mengancamakan menghabisi pengurusDPC dan PAC PKB yang beranibertindak macam-macam.Peneror mengingatkan agarpengurus DPC dan PAC PKBtak terlibat aktif dikepengurusan DPC PKB yangberkantor di Jl KH Iljas. “Kamimenilai, teror pada Seninmalam tersebut kemungkinanbesar masih terkait denganpembunuhan terhadap KHAsmuni Ishaq,” ujarnya.Memang, pascapemilihanBupati Lumajang, partaiberlambang bola dunia yangdikelilingi bintang sembilan itudililit persoalan internal.Sebab, kebijakan DPP PKByang merekomendasikannama Munif Baisuni takdiindahkan secara konsistenoleh 14 anggota FKB di DPRDLumajang. Anggota FKB lebihsuka memilih Achmad Fawzi,bupati lama Lumajang.Akhirnya, dalam pemilihanbupati Achmad Fawzi terpilihkembali sebagai orangpertama di kabupatenberpenduduk satu juta orangtersebut.Akibat lebih lanjut dari konflikdi internal PKB Lumajangadalah terjadi pembelahanpolitik di tubuh PKB. Kini adadua kepengurusan PKB.Pertama, PKB yang berkantordi Jl Suhandak pimpinan HasanSaid yang menolak kebijakanDPP PKB membekukan DPCPKB Lumajang. Adapun PKByang konsisten dengankebijakan DPP PKB dipimpinPjs AS Hikam. DPC PKBtersebut berkantor pusat di JlKH Iljas. Nanti kan yangdiakui KPU adalah caleg yangdiusulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan dan komentar agan, semoga semua isi biarkan aku tetap bermimpi bisa bermanfaat.

Translate

Music Live

SEO Links Exchanges, Blog Link Building Service Build Your Links For Free, Links Building Service SEO Links Attitude | Free SEO Links Building Free Backlink Service, Links Building 4 Free
 
Blogger Templates