Nabi Idris as adalah keturunan keenam nabi Adam as,
dari Yazid bin Mihla’iel bin Qinan bin Syits. Nabi Idris as juga merupakan
kakek bapak dari nabi Nuh as. Nabi Idris as diperkirakan lahir 100 tahun
setelah wafatnya nabi Adam as. Nabi Idris AS memimpin ummat yang masih termasuk
keturunan Qobil. Ummat ini pada waktu itu banyak yang rusak akhlaknya, sehingga
Allah SWT menunjuk Nabi Idris AS sebagai Nabi dan Rasul-Nya.
Allah pun memberikan mukjizat kepadanya berupa
kepandaian di segala bidang. Diantara mukjizat Nabi Idris adalah sebagai
berikut:
1. Hebat dalam menunggang kuda. Pada waktu itu sedikit
orang yang dapat menunggang kuda.
2. Dapat menulis. Pada waktu itu tidak ada ummatnya
yang dapat menulis.
3. Dapat menjahit pakaian. Pada waktu itu, belum ada
yang mampu menjahit pakaian.
Nabi Idris mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30
Shohifah. Dalam kitab ini berisi ajaran kebenaran seperti halnya AL Qur’an.
Kitab itu merupakan petunjuk yang disampaikan kepada ummatnya. Sehingga
ummatnya yang sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang
benar. Nabi Idris AS juga mendapat gelar “Asadul Usud” yang berarti
Singa karena beliau tidak pernah berputus asa dalam menjalan tugasnya sebagai
seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi ummatnya yang kafir. Meskipun
demikian ia tidak pernah sombong. Ia bersifat pema’af. Di dalam Al-Quran hanya
terdpt dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57:
“Dan ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris yang terdpt
tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan dan seorang nabi. 57 – Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat
yang tinggi.” { Maryam : 56 – 57 }.
Dalam literatur Islam, Idris diangkat menjadi nabi
pada usia 40 tahun, usia yang sama dengan nabi Muhammad saw. Nabi Idris as
hidup di jaman ketika orang-orang mulai menyembah api (kaum nabi Idris as
adalah keturunan Qabil, putra nabi Adam as yang melakukan pembunuhan pertama).
Nabi Idris as kemudian membagi waktunya menjadi 2 dalam seminggu. Yakni selama
tiga hari Nabi Idris akan mengajarkan kepada kaumnya. Dan empat hari
berikutnya, nabi Idris as akan mencurahkan seluruh waktunya untuk beribadah
kepada Allah.
Manusia Pertama Yang Menggunakan Pena
At-Tabari (sejarawan dan pemikir muslim) mengambarkan
nabi Idris as sebagai orang yang memiliki kebijaksanaan yang besar dan
pengetahuan yang luas. Dialah manusia pertama yang menggunakan pena, mengenal
tulisan, menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi, dan
lain sebagainya. Bahkan nabi Idris as dipercaya sebagai orang pertama yang
menguasai ilmu menjahit. Ibnu Abbas berkata, "Dawud adalah seorang pembuat
perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit
dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim)
Hijrah Ke Mesir
Disebabkan sebagian besar umatnya kufur, nabi Idris as
mengajak umatnya yang beriman untuk hijrah ke Mesir. Awalnya ajakan ini ditolak
sebab umatnya khawatir Mesir negeri yang tandus, namun akhirnya mereka bersedia
untuk turut serta hijrah ke Mesir.
Diuji Iblis
Suatu ketika Iblis datang mengunjungi nabi Idris as
yang sedang menjahit. Iblis lalu menantang nabi Idris as untuk memasukkan dunia
ke dalam telur. Nabi Idris as kemudian menjawab bahwa Tuhannya tidak hanya
mampu memasukkan dunia ke dalam telur, tetapi juga memasukkan dunia ke dalam
lubang jarum. Setelah berkata demikian, nabi Idris as kemudian langsung
menusukkan jarum ke mata Iblis. Iblis tersebut akhirnya melarikan diri.
Dikunjungi Malaikat Izrail - Malaikat Pencabut Nyawa
Kesalehan nabi Idris as mengundang kekaguman para
malaikat. Suatu ketika dengan menyamar sebagai manusia, datanglah malaikat
Izrail berkunjung ke rumah nabi Idris as. Setelah menyampaikan salam, malaikat
Izrail dipersilahkan masuk. Awalnya nabi Idris as tidak menyadari bila tamunya
merupakan malaikat. Namun setelah beberapa hari menolak untuk makan dan tidur,
nabi Idris as akhirnya dengan hati-hati menanyakan keanehan tersebut kepada
tamunya. Alangkah terkejutnya nabi Idris as setelah mengetahui tamunya merupakan
malaikat Izrail. “Saya adalah Izrail, malaikat pencabut nyawa,” kata
sang tamu. Nabi Idris as sangat kaget. “Jadi, engkau datang untuk mencabut
nyawa saya?” tanya nabi Idris as. Malaikat Izrail kemudian menjelaskan
kehadirannya karena ingin lebih mengenal nabi Idris as lebih dekat. Mengetahui
hal ini nabi Idris as kemudian memanfaatkan kehadiran malaikat Izrail dengan
mengajukan dua permintaan. Permintaan pertama adalah bagaimana rasanya mati?
Permintaan kedua adalah keinginan untuk melihat surga dan neraka. Dengan ijin
Allah, malaikat Izrail memenuhi dua permintaan tersebut.
Rasa Sakit Kematian
Permintaan pertama nabi Idris as adalah ingin
mengetahui bagaimana rasanya nyawa dicabut? “Sebenarnya saya ingin merasakan
bagaimana rasanya jika nyawa seseorang sedang di cabut,” ujar nabi Idris.
Permintaan yang aneh, sebab umumnya manusia sangat takut dengan kematian.
Malaikat Izrail kemudian mencabut nyawa nabi Idris as. Setelah bangun dari
kematian nabi Idris as kemudian ditanya bagaimana rasanya sakaratul maut?
"Sesungguhnya ibarat terkelupasnya kulit dalam keadaan hidup-hidup,
maka rasa sakit menghadapi maut itu lebih dari 1000 kali sakitnya."
ujar nabi Idris as. Malaikat Izrail lalu menjelaskan, ia mencabut nyawa nabi
Idris as dengan lemah lembut seperti yang biasa dilakukan ketika mencabut nyawa
orang-orang beriman. Karena penasaran, kemudian nabi Idris as bertanya
bagaimana rasa kematian orang tidak beriman. Malaikat Izrail menjelaskan,
mereka akan dicabut nyawanya dengan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit
tersebut akan terus dirasakan hingga hari kiamat.
Melihat Surga Dan Neraka
Permintaan kedua nabi Idris as adalah keinginannya
untuk melihat surga dan neraka. Lagi-lagi malaikat Izrail menunjukan
keheranannya. “Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para
malaikat pun takut melihatnya,” sahut malaikat Izrail. “Terus terang,
saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi
tebal setelah melihatnya,” ujar nabi Idris as. Setibanya di neraka, nabi
Idris as langsung pingsan tak sanggup melihat kekejaman di neraka. Malaikat
penjaga neraka sangat menakutkan dan menyeret semua manusia yang durhaka kepada
Allah ke dalam berbagai siksaan yang mengerikan. Api neraka berkobar dahsyat,
suara gemuruhnya membuat gentar, pemandangan yang sangat menakutkan. Dari
neraka, kemudian nabi Idris as diantar ke surga. Malaikat Ridwan menyambutnya
dengan suka cita. Penghuni surga akan senang bertemu dengan malaikat Ridwan,
karena ia akan menyambutnya dengan sikap sopan dan lemah lembut. Melihat surga,
nabi Idris as sangat terpesona, kagum dengan keindahannya. Berkali-kali
diucapkannya, "Subhanallah, subhanallah, subhanallah....".
Sungai-sungai surga airnya bening seperti kaca. Pohon-pohonnya batangnya
terbuat dari emas dan perak. Pohon buah-buahan ada di setiap penjuru dan
buahnya segar, ranum dan harum. Nabi Idris as juga melihat istana-istana pualam
bagi penghuni surga. Ketika berkeliling, nabi Idris as didampingi
bidadari-bidadari cantik dan anak-anak muda yang wajahnya amat tampan. Mereka
semua bertingkah laku dan bertutur kata sopan. Nabi Idris as sangat ingin
meminum air surga, “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan
segar sekali.”. Malaikat Izrail pun menjawab, “Silahkan minum, inilah minuman
untuk penghuni surga.”. Maka para pelayan surga pun datang, mereka mengantarkan
minuman air surga menggunakan gelas berupa piala yang terbuat dari emas dan
perak. Nabi Idris as pun meminum air surga itu dengan penuh nikmat. “Alhamdulillah,
alhamdulillah, alhamdulillah....,”, nabi Idris as bersyukur berulang-ulang.
Wafatnya Nabi Idris as
Dikisahkan nabi Idris as hidup hingga umur 365 tahun
dan berteman erat dengan malaikat penghuni surga. Malaikat tersebut kemudian
membawanya ke langit namun terhenti di langit keempat. Mereka bertemu dengan
malaikat maut. Malaikat tersebut bertanya kepada malaikat maut, berapa sisa
umur nabi Idris as? Malaikat maut kemudian bertanya, dimanakah nabi Idris
karena dirinya telah diperintahkan untuk mencabut nyawanya. Akhirnya nabi Idris
meninggal dan tetap berada di langit keempat.
Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya
Nabi Idris adalah:
1 . Kesabaran yang disertai iman kepada Allah s.w.t.
membawa kemenangan.
2 . Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan
mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3 . Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah s.w.t. dan
berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.
4 . Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta
dan janganlah menuntut sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak
menyekutui mereka dalam dosa.
5 . Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada
pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur
dan puji kepada Allah s.w.t.
6 . Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik
nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
7 . Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu
pun akan memuaskannya.
8 . Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya
seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah s.w.t. atas nikmat-nikmat yang
diperolehinya itu.
Dalam hubungan dengan firman Allah s.w.t. bahawa Nabi
Idris diangkat kemartabat tinggi. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan
bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dibawa oleh seorang
Malaikat. Wallahu a'alam bissawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan dan komentar agan, semoga semua isi biarkan aku tetap bermimpi bisa bermanfaat.